Pages

Sabtu, 01 Agustus 2015

Cantik kah aku?

Begitulah selalu pertanyaan yang di ajukan oleh wanita, minimal kepada diri sendiri atau mungkin kepada orang yang paling dipercayai. Berapa banyak produk yang mendukung seolah tampil cantik adalah segalanya. Produk kecantkan, perawatan tubuh, perawatan kulit, perawatan wajah atau perawatan yang lain pasti akan menembak sasaran ingin tampil cantik. Seolah para marketer sudah terlalu paham dengan gaya hidup seorang wanita dan memang kenyataannya demikian. Coba hitung berapa produk bedak, body lotion, shampoo, sabun pembersih, cream wajah, cream siang, cream malam, creambath sampai pada ice cream. Semua adalah wanita.
Belum lagi kita menembak dari sisi pakaian, fesyen, trend serta gaya hidup. Rasanya tak ada habisnya untuk dibahas masalah wanita.
Tapi apakah seperti itu seharusnya kita bersikap? Bersikap kepada wanita. Bahkan ada seorang teman saya yang urung menikahi wanita yang di incarnya dengan alasan tidak mampu membelikan bedak. Mungkin itu terkesan guyon atau bercanda, tapi pasti si lekaki sudah bias membayangkan jika nanti hidup berdampingan dengannya. Dia tidak sanggup dengan segala tetek bengek nya wanita. Apalagi jika sudah pernah mencium udara kota. Wah, jadi tambah berat kata si lelaki dengan nada pesimis.
Jika kita mengadakan survey tentang cirri wanita cantik, pasti akan muncul criteria yang wanita yang memiliki tubuh ramping, pinggang kecil, betis membujur, rambut panjang lurus dan pirang, kulit putih, bibir kecil dan penuh, hidung mancung, dan mata berbinar. Tapi apakah dalam ajaran Islam juga diajarkan yang seperti itu. Apakah Islam mengatur tentang criteria cantik itu sendiri.
Dalam satu hadits yang diriwayatkan ‘Aisyah ra, beliau berkata bahwa Asma’ binti Abu Bakar telah memasuki rumah Rasulullah saw dengan memakai busana yang tipis, maka Rasulullah saw pun berpaling seraya berkata: Wahai Asma’, sesungguhnya perempuan itu jika telah baligh tidak pantas untuk ditampakkan dari tubuhnya kecuali ini dan ini – sambil menunjuk telapak tangan dan wajahnya.
Apakah itu kita?